Welcome to Warung Motivasi Blog

Selamat datang di Blog Warung Motivasi!

Warung Motivasi menyediakan menu-menu motivasi yang siap santap untuk membakar semangat kita sehari-hari. Walaupun
belum sempurna, semoga catatan kecil ini bisa menjadi teman perjalanan minum teh Anda.

Salam never give-up!
Final Prajnanta

Thursday, October 9, 2008

Antara Urgent dan Important

Dalam dunia kerja sehari-hari kita dihadapkan pada kerjaan yang menumpuk seolah-olah tiada henti-hentinya. Tidak jarang kita melihat meja kerja kita, bos kita atau rekan kita yang penuh dengan tumpukan kertas pekerjaan. Seolah-olah semuanya urgent (mendesak untuk dikerjakan). Semuanya important (penting). Belum lagi surat elektronik (e-mail) yang belum sempat dibaca dan dibalas apalagi jika kita keluar kota seminggu dan kita tidak mempunyai push-mail (blackberry dsb.) Menghadapi masalah ini kita harus pandai-pandai membuat prioritas pekerjaan. Pertanyaannya, harus kita mulai dari mana? Kembali ke tumpukan kertas-kertas kerja tadi, apakah benar semua yang ‘urgent’ tadi adalah penting ? Marilah kita berpikiran lebih jernih.

Kita buat menjadi 4 kategori sebagai berikut :

1) ‘Urgent’ tapi tidak penting

2) ‘Urgent’ tapi penting

3) Tidak ‘urgent’ tapi penting

4) Tidak ‘urgent’ dan tidak penting juga

Kebanyakan waktu kita terkonsumsi untuk melakukan hal-hal yang ‘urgent’ namun sebenarnya tidak penting. Kita lupa terfokus mengejar deadline kerjaan yang sebenarnya belum tentu penting. Lebih parah lagi jika waktu kita terkonsumsi lebih banyak ke hal-hal yang tidak ‘urgent’ dan tidak penting seperti chatting di internet, main game tetris saat kerja, nelpon pacar berlama-lama, nonton film, nonton sinetron, ke diskotik setiap minggu, merokok tanpa henti atau ngerumpi yang tidak tahu juntrungnya. Kelihatannya enak karena bisa melupakan beban hidup walau sesaat tetapi jangan lupa kita kehilangan waktu produktif kita! Apakah ini yang anda cari? Tentu saja tidak bukan?

Hal-hal yang penting dalam hidup kita meskipun belum mendesak, seolah-olah justru menjadi prioritas terakhir. Justru kita harus lebih banyak menginvestasikan waktu kita untuk hal-hal yang belum begitu mendesak tetapi sangat penting. Apakah anda sudah berolahraga secara rutin? Pernahkah anda menginvestasikan waktu anda untuk merencanakan masa depan? Pernahkah anda secara rutin setiap 6 bulan atau setahun sekali melakukan medical check-up? Belajar sesuatu keahlian yang baru? Marilah kita kupas satu persatu!

Kita semua tahu bahwa olahraga sangat penting buat kesehatan. Memang tanpa berolahraga bukan berarti kita akan meninggal segera makanya kita katakan bahwa olahraga ini tidak urgent namun sangat penting. Olahraga membuat seluruh fungsi tubuh bekerja optimal. Peredaran darah menjadi lancar. Badan menjadi bugar, tidak mudah pusing dan tentunya bentuk badan kita menjadi lebih tegap. Namun mengapa sangat sedikit di antara kita yang meluangkan waktu berolahraga?

Olahraga tidak harus mahal. Jogging atau jalan cepat adalah contoh olahraga yang murah meriah bahkan tanpa ongkos sekalipun. Jika kita melakukan 2 x dalam seminggu masing-masing 2 km saja sudah sangat membantu kebugaran kita! Masih tidak sempat? Bagaimana kalau kita coba dulu 1 x dalam seminggu di hari Sabtu atau Minggu? Pasti sempat atau kita harus menyempatkan!

Merencanakan masa depan adalah hal penting yang jarang kita sadari. Banyak hal bisa dilakukan merencanakan masa depan. Jika kita belum menikah sementara usia kita sudah menginjak kepala 3, maka kita harus berhitung waktu produktif sisa usia kita dibandingkan umur anak kita kelak. Misalkan kita pensiun tinggal 15 tahun lagi, sementara saat itu anak kita baru berusia 15 - 20 tahun tentu akan membebani keuangan kita di hari tua nanti. Saat kita menurun penghasilannya justru pengeluaran untuk sekolah anak menjadi bertambah. Rencanakan masa depan anak misalnya dengan asuransi pendidikan atau investasi portofolio (saham, reksadana, unit link dsb). Merencanakan masa depan bisa juga berarti menyiapkan suatu usaha/bisnis yang bisa kita kerjakan mulai sekarang, diharapkan pada saat kita pensiun nanti usaha ini sudah berjalan normal sebagai "tabungan" di hari tua.

Medical check-up atau pemeriksaan kesehatan secara menyeluruh bukanlah milik orang yang sakit saja. Mungkin anda merasa selalu sehat sehingga anda tidak merasa perlu melakukan medical check-up. Pemeriksaan rutin meliputi kesehatan gigi, jantung, rontgen paru dan berbagai fungsi faal tubuh (periksa darah) harus dilakukan minimal setahun sekali. Datanglah ke dokter anda dan mintalah surat pengantar medical check-up. Hasil pemeriksaan darah anda ibarat rapor kesehatan anda dalam setahun terakhir. Apa yang anda makan dan lakukan selama setahun akan menunjukkan hasilnya. Dari medical check-up akan diketahui fungsi ginjal, fungsi lever (hati), fungsi jantung dll. apakah dalam keadaan normal atau tidak. Tentu saja kita tidak mau kan tiba-tiba jatuh sakit parah tanpa pernah tahu riwayat sebelumnya?

Mungkin anda merasa sudah ahli di bidang yang anda tekuni saat ini. Namun jangan lupa, ilmu selalu berkembang dengan pesat. Tidak ada salahnya anda meluangkan waktu belajar mengenai keahlian yang berhubungan erat dengan bidang anda. Jika anda bergerak di bidang usaha public relation (kehumasan), tentunya ada perlu juga belajar masalah teknik presentasi, negosiasi bisnis dan personal branding. Mengapa? Karena ketiga hal tersebut sangat menunjang bisnis kehumasan yang anda geluti.

Coba anda renungkan, berapa banyak waktu dan uang yang kita investasikan untuk leher ke atas dibandingkan dengan leher ke bawah? Mengapa orang cenderung menghabiskan waktu dan uang untuk keperluan leher ke bawah? (pakaian, perhiasan, urusan perut, dan lain-lain). Mengapa kita jarang berfikir untuk menginvestasikan waktu dan uang kita untuk pengembangan kepribadian atau keahlian kita (leher ke atas)? Sudahkah anda menginvestasikan waktu dan uang anda untuk mengikuti pelatihan-pelatihan? Andaikan handphone anda sedang lowbat, tentu saja tidak bisa digunakan bukan? Seperti halnya handphone, kemampuan kita ibarat sebuah sebagai batere. Suatu saat ada batasnya. Nah dengan mengikuti pelatihan-pelatihan ibarat kita sedang mencharge-batere kita. Ini adalah hal penting yang terkadang kita sepelekan.

Jika anda berkarir di perusahaan, maka jenjang karir anda dimulai dari staff biasa, supervisor kemudian menjadi manager dan akhirnya menjadi direktur. Untuk menapak jenjang yang lebih tinggi anda memerlukan tambahan ilmu lainnya. Misalkan anda mempunyai latar belakang teknik, jika anda menjadi pemimpin perusahaan kelak maka anda memerlukan tambahan ilmu lain seperti pemasaran (termasuk sales), keuangan, teknologi informasi dan tentu saja sumberdaya manusia. Semua ilmu tersebut harus anda kuasai secara mendasar (tidak harus detail) untuk membawa perusahaan anda lebih maju. Bagaimana anda akan memimpin seorang Finance Manager jika anda tidak tahu sama sekali apa yang dia kerjakan? Bagaimana anda akan mengarahkan kebijakan Finance di perusahaan anda? Jika anda tidak mempunyai cukup waktu untuk sekolah lagi, jangan berkecil hati. Anda bisa lakukan secara otodidak dengan membaca buku-buku terkait dan tidak malu bertanya ke ahlinya. Bisa juga anda meluangkan waktu mengambil kursus singkat. Bukankah sekarang jamannya multipreneur? Sudah siapkah anda?

Salam never give-up!

0 comments:


Free Blogger Templates by Isnaini Dot Com. Powered by Blogger